eperti dikatakan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) diprediksikan antara tahun 2012 hingga 2015 akan terjadi tsunami matahari atau disebut juga badai matahari.
Cuaca antariksa disebabkan aktivitas matahari yang melontarkan miliaran
ton partikel, plasma berenergi tinggi, dan radiasi gelombang
elektromagnetik. Lontaran partikel dan radiasi yang mengarah ke bumi
akan mempengaruhi lapisan atmosfer, sistem teknologi, serta aktivitas
manusia di antariksa dan bumi.
"Matahari sebenarnya memiliki
siklus dan tidak diam. Matahari mengalami ledakan-ledakan yang bisa
sampai ke bumi. Selain itu, matahari memiliki berbagai aktivitas yaitu
medan magnet, bintik matahari, flare (ledakan matahari), lontaran massa
korona, angin surya, dan partikel energetik."
"Masyarakat banyak
menghubungkan antara badai matahari tersebut dengan isu kiamat 2012 yang
berasal dari ramalan Suku Maya. Ternyata, dari hasil pengamatan Lapan,
badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia,"
Efek lainnya, aktivitas matahari juga berkontribusi terhadap perubahan iklim. Ketika ativitas matahari meningkat, maka matahari akan memanas. Akibatnya, suhu bumi meningkat dan iklim berubah. Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim bumi. Dampak yang ekstrem peningkatan aktivitas matahari diduga dapat menyebabkan kemarau panjang. Namun, hal ini masih dikaji oleh para peneliti.
Puncak Badai Matahari diperkirakan 2013-2014
Badai matahari yang menghantamapa pekan lalu beber merupakan badai terkuat dalam lima tahun terakhir. Badai ini mempercepat pengiriman partikel bermuatan panas hingga 600 mil per detik. Lidah api yang disebut 'X class' merupakan lidah paling kuat membombardir bumi dengan medan magnetik. Kekhawatiran sempat mencuat bahwa badai matahari ini akan mengganggu jaringan listrik, navigasi satelit, dan rute pesawat. Namun, sejauh ini tidak ada insiden besar yang dilaporkan seperti dikutip dari Dailymail.
Badai matahari merupakan
siklus 11 tahunan dan memiliki kekuatan 10 kali lipat dibanding 'angin
matahari' biasa. Badai ini diperkirakan berakhir Jumat pagi 9 Maret 2012
dengan beberapa sisa lemparan partikel bermuatan ke arah bumi.
Badai matahari mencapai puncaknya di Amerika Utara dengan penampakan aurora atau Cahaya Utara.Menurut fisikawan surya dari Nasa, Alex Young, badai matahari ini memberi manusia sedikit sentakan. Meski begitu, bumi harus bersiap untuk puncak aktivitas matahari ini, akhir 2013 hingga 2014
Ada tiga cara bagaimana badai matahari dapat menggangggu teknologi buatan manusia, melalui medan magnetik, radio, emisi radiasi.Menurut Joe Kunches, ilmuwan dari National Oceanic and Atmospheric Administration, semua perusahaan listrik di dunia sudah diberitahu soal kemungkinan pemadaman daya.
Beberapa maskapai penerbangan memperhatikan betul badai matahari ini. Seperti dikatakan juru bicara Delta Airlines kepada Fox News. "Kami menerbangkan tujuh rute alternatif."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar