NFT

Senin, 11 April 2011

wow, Bajak laut beraksi

Berbicara bajak laut ya pasti kita akan ingat dengan si kapten hook,dan serial

kartun one piece yang dimana menceritakan sebuah kisah tentang bajak laut,,,yang berbau kejahatan seperti perampokan dan kekerasan tapi itu semua merupakan fiksi belaka dan hanya disaksikan di layar televisi,,, tapi kali ini bajak laut asli beraksi di somalia yang katanya lebih kejam dari capten sparrow, kirain kisah bajak laut cuma fiktif ternyata beneran ya ??
berikut info selengkapnya..........


Pembajakan kapal tanker super bagi bajak laut, itu jackpot, sedangkan bagi kru kapal tersebut, itu adalah mimpi terburuk mereka.

Kapal AS Irene SL dibajak oleh perompak Somalia di Samudra Hindia pada hari Rabu (9/2).

"Pagi-pagi kapal diserang oleh orang-orang bersenjata," kata Enesel, pemilik kapal yang berbasis di Yunani dalam sebuah pernyataan menurut Bloomberg.

Kapal tanker dengan panjang 1100 kaki diperkirakan membawa minyak mentah senilai 200. Juta Dollar AS. Para perompak berhasil membajak kapal tanker tersebut berserta 25 kru kapal," menurut sebuah pernyataan dari Badan International Anti-Kejahatan Perdagangan.

Peristiwa ini menjadi pembajakan terbesar kedua hanya dalam waktu dua hari. Pada hari Selasa, lima perompak Somalia dengan sebuah perahu kecil membawa senjata otomatis mengejar sebuah kapal dan kemudian berhasil membajak sebuah kapal tanker minyak Italia.

Bulan lalu, Biro Maritim Internasional melaporkan bahwa pada tahun 2010 jumlah catatan terjadinya pembajakan total 445 kapal diserang dan 1.181 orang diculik

Aksi Bajak Laut Rugikan Rp108 Triliun/Tahun

- Lembaga kajian asal Inggris Chatham House mempublikasikan hasil studi terbarunya, kemarin, Jumat(14/01). Hasil kajian menyebutkan, kerugian akibat aksi bajak laut di dunia antara £4,4 miliar- £7,6 miliar atau US$7 miliar-US$12 miliar per tahun.

Jika dirupiahkan, maka kerugian itu setara Rp63 triliun-Rp108 triliun setahun. Sebagian besar berasal dari aksi bajak laut di perairan Somalia.

Kajian Chatham House menyebutkan, biaya-biaya tersebut meliputi uang tebusan, penambahan peralatan keamanan dan dampak ke perdagangan internasional. Meski pencegahan bajak laut terus berlangsung, seperti peningkatan keamanan, namun aksi pembajakan tak kunjung menurun.

Sejak 2006 hingga tahun lalu, sebut kajian tadi, di seluruh jagat terjadi 1.600 aksi bajak laut yang menewaskan 54 orang. Di awal 2011 ini, sekitar 500 orang pelaut dari 18 negara menjadi sandera bajak laut di seluruh dunia.

Dalam laporannya, Chatham House juga mengungkapkan kiat atau cara yang digunakan pelaut untuk menghindari aksi gerombolan para perompak. Kini para pelaut mengubah jalur pelayaran menjadi lebih jauh. Langkah ini membuat biaya pelayaran naik US$2,4 miliar-US$3 miliar per tahun. Sedangkan, ongkos pengamanan di perairan Somalia, lokasi favorit pembajak, naik hingga US$2 miliar.

"Biaya-biaya ini terus meningkat," kata Anna Bowden, peneliti lembaga kajian One Earth Future Foundation, di Colorado Amerika Serikat (AS).

One Earth menghitung, tahun lalu rata-rata uang tebusan yang diminta pembajak jumlahnya mencapai sekitar US$5,4 juta. Jumlah ini melesat 36 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2005 yang hanya US$150.000.

Di November 2010, terjadi pemecahan rekor uang tebusan, yakni US$9 juta, berasal pembebasan Samho Dream, kapal tanker asal Korea Selatan. Kapal yang dibajak di Samudera Hindia ini mengangkut minyak mentah senilai lebih dari US$170 juta.

Sebelumnya, di Januari 2010, pembajak meminta tebusan US$5,5 juta, untuk pembebasan kapal Maran Centaurus, yang dibajak 1.300 km lepas pantai Somalia. Kapal ini mengusung minyak mentah senilai US$150 juta.

Laporan Chatham House juga mengungkap fenomena menarik. Yakni, ketika uang tebusan hendak diturunkan dari helikopter, muncul kelompok bajak laut lain yang berusaha merebut uang tersebut.

Bahkan lucunya lagi, pembajak yang menguasai Maran, meminta bantuan aparat keamanan internasional agar mengusir bajak laut yang datang belakangan. "Luar biasa. Penjahat meminta bantuan polisi," sindir pakar bajak laut Roger Middleton dari Chatham House.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

halooo

silahkan klik salah satu iklan demi kemajuan blog ini klik yukk ^_^

like